WPAP Kota Mangga Indramayu


WPAP KOTA MANGGA INDRAMAYU

Indramayu


Mungkin semua desainer sudah mengenal WPAP, gaya ilustrasi ini sangat populer karena unik dan menarik. Gaya menggambar asli milik Indonesia ini sudah tersebar dimana-mana, dan banyak desainer yang kadang ikut mencoba gaya menggambar ini.
Mari kita mengenal definisi WPAP...

" WPAP ( Wedha’s Pop Art Portrait) adalah gaya ilustrasi potret manusia (biasanya figur-figur terkenal) yang didominasi bidang-bidang datar marak warna depan, tengah dan belakang untuk menimbulkan dimensi, yang dibentuk dari garis-garis imajiner tegas dimana bentuk wajah, posisi elemen-elemen anggota wajah dan proporsinya tetap sama dengan potret aslinya dengan proses tracing kreatif yang tidak tunduk 100 persen pada apa yang sedang di trace."

Ngtrace/meniru/menjiplak merupakan point penting dalam WPAP, seperti definisinya di atas, yang membedakan dengan gaya gambar lainnya, yaitu caranya ngetrace, warna-warna yang bertabrakan tidak biasa mampu menciptakan dimensi objek yang di gambar.

Setelah mengetahui definisinya, mari kita mengenal sejarah dan penemu WPAP ini. Berikut sejarah yang di kutip dari situs wpapcommunity.com, sebagai situs resmi yang membahas mengenai WPAP ini.

"Menggambar sosok manusia realis mempunyai tingkat kesulitan paling tinggi. Kemiripan warna kulit manusia, kehalusan goresan, menjadi sesuatu yang mahal buat Wedha Abdul Rasyid, yang kemudian membuatnya memikirkan cara melukis atau menggambar wajah manusia dengan lebih mudah. Cara yang menurut beliau memungkinkan menghindarkan diri dari keharusan mengolah warna kulit manusia yang sulit, cara tanpa tuntutan ketrampilan yang memadai untuk memulas.

Dan mulailah pada sekitar tahun 1990-1991 beliau mengilustrasikan wajah manusia sebagai kumpulan bidang-bidang datar yang dibentuk oleh garis-garis. Di dalam proses manual beliau menemukan cara yang mudah dan semakin mudah. Tapi semakin mudah cara yang beliau temukan, semakin ragu untuk mengatakan bahwa apa yang beliau hasilkan ini cukup bernilai untuk disebut sebagai karya seni. Walaupun pada kenyataannya karyanya ini mulai digemari pembaca, bahkan pada beberapa kesempatan banyak musisi dunia mengagumi karyanya. Tetapi tetap saja beliau anggap hanya sebagai karya yang paling mudah membuatnya untuk memenuhi tugas beliau sebagai illustrator. Perasaan inilah yang membelenggunya untuk tidak mempublikasikannya secara luas, kecuali untuk pengisi halaman 3 majalahnya.

Memasuki tahun 2007, beberapa orang kenalan berhasil meyakinkan beliau bahwa mereka sampai sekarang masih menyukai dan merasa kangen dengan tampilnya lagi karya yang pada mulanya beliau beri nama Foto Marak Berkotak itu. Puncaknya terjadi pada hari 22 juni 2007. Seorang Ketua jurusan DKV Universitas Multimedia Nusantara bernama Gumelar yang hari itu sengaja ditemuinya, mengatakan bahwa dia yang sudah melanglang jagad itu baru kali ini melihat karya semacam karyanya. Dan melabelkan gaya ini sebagai gaya Wedha dan

Pak Wedha Abdul Rasyid juga di kenal sebagai bapak ilustrasi Indonesia karena karya-karya dan kontribusinya kepada dunia ilustrasi di Indonesia. Pak Wedha Abdul Rasyid pastinya akan bangga dengan apa yang terjadi dengan WPAP saat ini, WPAP sudah dikenal luas di Indonesia bahkan sampai keluar negeri.

Semoga dengan semangat Pak Wedha Abdul Rasyid dan teman-teman di WPAPdan generasi baru anak indramayu akan memberikan semangat untuk lainnya dalam berkreatifitas.

s'moga artikel ini bisa memberikan gambaran sediat buat para pecinta seni, khususnya di kota tercinta kami INDRAMAYU.
Indramayu

Wpap

Wpap

Indramayu-kota

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tari Gandrung Banyuwangi